ISSUE SEPUTAR KOMPUTERISASI PENDIDIKAN
Oleh Ihsan Anwari
Tanggung
jawab sekolah yang besar dalam memasuki era globalisasi adalah mempersiapkan
siswa untuk menghadapi tantangan-tantangan dalam masyarakat yang sangat cepat
perubahannya. salah satu dari tantangan yang dihadapi oleh para siswa adalah
menjadi pekerja yang bermutu. kemampuan berbicara dalam bahasa asing dan
kemahiran komputer merupakan dua kriteria utama yang pada umumnya diajukan
sebagai syarat untuk memasuki lapangan kerja di Indonesia dan diseluruh dunia.
Dengan adanya komputer yang telah merambah disegala bidang kehidupan
manusia, maka dibutuhkan suatu tanggung
jawab besar terhadap sistem pendidikan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa
dan kemahiran komputer bagi para siswa.
Guna
menjawab tantangan tersebut diatas maka banyak sekolah-sekolah yang telah
berlomba-lomba menyelengarakan sistem komputerisasi bagi penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran siswanya. Saat ini terdapat 293.419 sekolah
(SD/MI,SMP/MTs, DAN SMS/MA) diseluruh
Indonesia dengan jumlah siswa 51,3 juta dan 3,31 juta guru, perbandingannya
adalah 1 komputer digunakan oleh 1000 user disekolah. sedangkan pemerintah
menargetkan 1 komputer untuk 20 pengguna disekolah, berarti dibutuhkan
2.730.500 komputer lagi untuk memenuhi harapan tersebut. Beberapa sekolah
swasta dan negeri telah mencoba mengambil beberapa langkah maju untuk
mengimbangi kendala diatas, salah satunya adalah dengan membangun hubungan yang
sangat erat dengan masyarakat setempat dan melakukan sebuah lompatan yaitu dengan
mengundang para masyarakat penyumbang untuk membangun fasilitas dasar komputer.
sekolah-sekolah seperti ini telah membuktikan bagaimana mengatasi salah satu
masalah terbesar dalam pengenalan teknologi ke sekolah-sekolah di Indonesia
secara berkesinambungan, dan hasilnya sekolah-sekolah tersebut cenderung
berkembang secara tertatur dan juga meningkatkan dukungan dari masyarakat
setempat.
Akan
tetapi ternyata masih banyak kendala yang dihadapi oleh sekolah- sekolah
yang mulai memanpaatkan sistem komputerisasi
dalam pembelajaran siswanya, selain masalah pengadaan perangkat hardware yang
sudah dipaparkan sebelumnya.berikut beberapa masalah tersebut :
1.
anggaran untuk perawatan fasilitas awal tak
tersedia.
2.
pelatihan biasanya terlalu spesifik dan tidak
berhubungan dengan kebutuhan dilapangan atau perubahan sikap.
3.
tidak tersedianya karyawan untuk perawatan
routin dan pengembangannya.
4.
tidak tersedianya teknisi ahli atau terlalu
mahal
5.
materi yang sesuai untuk mengajar tak tersedia
6.
lemahnya kondisi kerja guru dilapangan yang
mendorong bahwa mereka tidak dapat membagi waktu untuk mengembangkan materi
mengajar secara efektif
Masalah-masalah tersebut diatas
menjadi lebih luas manakala nilai jual untuk menghadirkan seorang ahli/teknisi
komputer disekolah sangat tinggi biayanya. karena siapa saja yang mengembangkan
diri untuk mencapai posisi tingkat ahli, mereka di sektor komersil dapat
menghasilkan sepuluh kali lipat dari apa yang mereka dapat disekolah, jadi
mungkin saja mereka akan menghabiskan waktu dengan pekerjaan di luar
kantor/sekolah.
itulah
beberapa kendala yang masih dihadapi oleh pihak sekolah ketika sistem
komputerisasi dalam dunia pendidikan sudah mulai diperkenalkan. semoga seiring
dengan berjalannya waktu kendala-kendala tersebut berhasil ditemukan jalan pemecahannya.
sehingga tidak menjadi hambatan bagi perkembangan peserta didik dalam kegiatan
proses belajarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar