Kamis, 28 Juni 2012

DIVISI TI


KENDALA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI (TI) DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN
Oleh Ihsan Anwari

            Sejak tahun 1957 sampai sekarang, kehidupan manusia telah beralih dari abad pertanian dan industri ke abad teknologi. Di abad ini manusia tak hanya mengandalkan sumber daya tenaga manusia atau pun mesin semata, tapi lebih berkembang kerah pemanfaatan Teknologi Informasi. Makanya di berbagai bidang dan usaha yang diolah oleh manusia,  pemanfataan TI merupakan satu-satunya pilihan untuk mencapai tingkat produksi yang lebih efektif dan efisien.
            Pengaruh globalisasi, persaingan usaha yang makin kompetitif,perlunya response time yang cepat serta semakin kompleknya tugas yang dihadapi dalam setiap profesi manusia, merupakan alasan-alasan yang akurat kenapa manusia beralih ke dunia TI. Sehingga sejalan dengan perkembangan waktu maka pemanfaatan TI tak hanya milik kalangan perbankan dan industri semata, tapi sudah merambah ke berbagai bidang termasuk bidang pendidikan. Hampir setiap sekolah sudah mulai memanfaatkan TI untuk kegiatan proses kegiatan belajar dan mengajar, kendati demikian masih banyak juga sekolah-sekolah yang belum tersentuh dengan hal itu.
            Pemanfaatan TI di sekolah khususnya dalam kegiatan pembelajaran ternyata beragam dampaknya dilapangan. Disamping memiliki nilai plus bagi guru dan siswa, berbagai kendala pun nampaknya harus diupayakan mencari solusinya. Hal ini supaya kegiatan belajar mengajar dengan pemanfaatan TI lebih efektif dan efisein dalam mencapai hasilnya. Berikut beberapa kendala yang dihadapi guru dan siswa dalam proses pembelajaran berbasis TI diantaranya     
1.  KEMAMPUAN APLIKASI TI YANG MASIH MINIM
            Kemajuan TI jika tidak dibarengi dengan peningkatan sumber daya manusia dalam pemanfaatannya, maka yang terjadi adalah ketimpangan antara kemajuan TI itu sendiri dengan manusia selaku “user”.  Fakta di lapangan ternyata masih banyak guru dan siswa yang “gaptek”,misalkan bagaimana mengoperasikan Komputer/laptop salah satunya.                    Bagi seorang guru dan siswa komputer/laptop merupakan alat yang dapat membantu mengolah,menyimpan dan menghasilkan informasi baik yang berbentuk data, suara maupun video. Dengan demikian setiap langkah-langkah pembelajaran mulai dari proses penyampaian materi pelajaran sampai ke proses evaluasi akan benar-benar  efektif dan efesien,karena didukung dengan berbagai perangkat hardware dan software yang melekat dalam sebuah komputer/laptop. Akan tetapi apa yang akan terjadi ketika guru atau siswa sebagai “user” tidak mampu mengoperasikan sebuah komputer/laptop yang ada dihadapannya,bukannya malah kreativitas,efektifitas dan efisiensi serta problem solving yang diharap, mungkin malah sebaliknya .
            Disinilah adanya peran pendidikan dan pelatihan secara bertahap dan berkelanjutan tentang TI sangat diharapkan datang dari berbagai pihak yang berkompeten, untuk membantu para guru dan siswa agar “melek” terhadap perkembangan dan kemajuan TI, sehingga tidak ada istilah “gaptek “ lagi atau “ibarat monyet ngagugulung kalapa”.
2. KEMAMPUAN EKONOMI DAN FINANSIAL  GURU/SISWA YANG BELUM MERATA
          Kendala yang tak kalah pentingnya juga adalah kepemilikan perangkat TI yang dimiliki oleh setiap guru dan siswa dalam  proses pembelajaran. Bagi sekolah-sekolah yang ada di perkotaan mungkin kendala ini tak begitu terasa, akan tetapi bagi sekolah-sekolah yang berada nun jauh dipelosok daerah mungkin sangat terasa.
            Ketimpangan dalam segi kemampuan ekonomi/finasial mungkin salah satu pemicu kenapa setiap guru/siswa masih banyak yang belum memiliki perangkat TI. Sekalipun mungkin memiliki tapi masih banyak kendala dari segi fiture yang kurang up to date. Disisi lain kebijakan pemerintah pun dalam hal komputerisasi sekolah masih belum banyak menyentuh sekolah-sekolah yang ada didaerah,mungkin hanya sekolah-sekolah tertentu yang sudah “familiar” lah yang sudah tersentuh kebijakan tersebut. Sehingga wajarlah semakin hari kendala tersebut semakin terasa.

            Itulah beberapa kendala yang masih dihadapi sampai sekarang dalam hal pemanfaatan TI di dunia pendidikan,khususnya dalam hal proses pembelajaran. Mungkin masih banyak kendala-kendala lainnya, tapi dua kendala itulah yang amat terasa dan perlu penanganan sesegera mungkin.
            Orang mengatakan “The Man behind The Gun” ternyata memang ada benarnya. Secanggih-canggih perangkat TI dalam berbagai bidang profesi manusia, akan tetapi  jika kualitas sumber daya manusia sendiri masih lemah, mungkin kecanggihan tersebut bukannya membawa dampak yang baik malah mungkin sebaliknya.     

                                                                                                            Penulis
                                                                                                “Sang Matahari Senja”