KENDALA
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI (TI) DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN
Oleh
Ihsan Anwari
Sejak tahun 1957 sampai sekarang, kehidupan manusia telah
beralih dari abad pertanian dan industri ke abad teknologi. Di abad ini manusia
tak hanya mengandalkan sumber daya tenaga manusia atau pun mesin semata, tapi
lebih berkembang kerah pemanfaatan Teknologi Informasi. Makanya di berbagai
bidang dan usaha yang diolah oleh manusia,
pemanfataan TI merupakan satu-satunya pilihan untuk mencapai tingkat
produksi yang lebih efektif dan efisien.
Pengaruh globalisasi, persaingan
usaha yang makin kompetitif,perlunya response time yang cepat serta semakin
kompleknya tugas yang dihadapi dalam setiap profesi manusia, merupakan alasan-alasan
yang akurat kenapa manusia beralih ke dunia TI. Sehingga sejalan dengan
perkembangan waktu maka pemanfaatan TI tak hanya milik kalangan perbankan dan
industri semata, tapi sudah merambah ke berbagai bidang termasuk bidang
pendidikan. Hampir setiap sekolah sudah mulai memanfaatkan TI untuk kegiatan
proses kegiatan belajar dan mengajar, kendati demikian masih banyak juga
sekolah-sekolah yang belum tersentuh dengan hal itu.
Pemanfaatan TI di sekolah khususnya
dalam kegiatan pembelajaran ternyata beragam dampaknya dilapangan. Disamping
memiliki nilai plus bagi guru dan siswa, berbagai kendala pun nampaknya harus diupayakan
mencari solusinya. Hal ini supaya kegiatan belajar mengajar dengan pemanfaatan
TI lebih efektif dan efisein dalam mencapai hasilnya. Berikut beberapa kendala
yang dihadapi guru dan siswa dalam proses pembelajaran berbasis TI diantaranya
1. KEMAMPUAN APLIKASI TI YANG MASIH MINIM
1. KEMAMPUAN APLIKASI TI YANG MASIH MINIM
Kemajuan TI jika tidak dibarengi
dengan peningkatan sumber daya manusia dalam pemanfaatannya, maka yang terjadi
adalah ketimpangan antara kemajuan TI itu sendiri dengan manusia selaku “user”. Fakta di lapangan ternyata masih banyak guru
dan siswa yang “gaptek”,misalkan
bagaimana mengoperasikan Komputer/laptop salah satunya. Bagi
seorang guru dan siswa komputer/laptop merupakan alat yang dapat membantu
mengolah,menyimpan dan menghasilkan informasi baik yang berbentuk data, suara
maupun video. Dengan demikian setiap langkah-langkah pembelajaran mulai dari
proses penyampaian materi pelajaran sampai ke proses evaluasi akan benar-benar efektif dan efesien,karena didukung dengan
berbagai perangkat hardware dan software yang melekat dalam sebuah
komputer/laptop. Akan tetapi apa yang akan terjadi ketika guru atau siswa
sebagai “user” tidak mampu mengoperasikan sebuah komputer/laptop yang ada
dihadapannya,bukannya malah kreativitas,efektifitas dan efisiensi serta problem
solving yang diharap, mungkin malah sebaliknya .
Disinilah adanya peran pendidikan
dan pelatihan secara bertahap dan berkelanjutan tentang TI sangat diharapkan
datang dari berbagai pihak yang berkompeten, untuk membantu para guru dan siswa
agar “melek” terhadap perkembangan
dan kemajuan TI, sehingga tidak ada istilah “gaptek “ lagi atau “ibarat
monyet ngagugulung kalapa”.
2. KEMAMPUAN EKONOMI DAN
FINANSIAL GURU/SISWA YANG BELUM MERATA
Kendala yang tak kalah pentingnya juga adalah
kepemilikan perangkat TI yang dimiliki oleh setiap guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Bagi sekolah-sekolah
yang ada di perkotaan mungkin kendala ini tak begitu terasa, akan tetapi bagi
sekolah-sekolah yang berada nun jauh dipelosok daerah mungkin sangat terasa.
Ketimpangan dalam segi kemampuan
ekonomi/finasial mungkin salah satu pemicu kenapa setiap guru/siswa masih
banyak yang belum memiliki perangkat TI. Sekalipun mungkin memiliki tapi masih
banyak kendala dari segi fiture yang kurang up
to date. Disisi lain kebijakan pemerintah pun dalam hal komputerisasi
sekolah masih belum banyak menyentuh sekolah-sekolah yang ada didaerah,mungkin
hanya sekolah-sekolah tertentu yang sudah “familiar”
lah yang sudah tersentuh kebijakan tersebut. Sehingga wajarlah semakin hari
kendala tersebut semakin terasa.
Itulah beberapa kendala yang masih
dihadapi sampai sekarang dalam hal pemanfaatan TI di dunia pendidikan,khususnya
dalam hal proses pembelajaran. Mungkin masih banyak kendala-kendala lainnya,
tapi dua kendala itulah yang amat terasa dan perlu penanganan sesegera mungkin.
Orang mengatakan “The Man behind The
Gun” ternyata memang ada benarnya. Secanggih-canggih perangkat TI dalam
berbagai bidang profesi manusia, akan tetapi
jika kualitas sumber daya manusia sendiri masih lemah, mungkin
kecanggihan tersebut bukannya membawa dampak yang baik malah mungkin
sebaliknya.
Penulis
“Sang
Matahari Senja”